Merupakan spot yang berisi informasi tentang geopark yang meliputi geological site, biologi site dan culture site. Informasi tersebut berada dalam media banner yang sudah terbarcode.
Dalam banner terdapat informasi Geosite ada 21 site, biosite ada 6 site dan 10 site.
Spot ini dapat digunakan sebagai wahana belajar semua mata pelajaran bagi siswa tanpa terkecuali. (dehael.2022
Karya duta Waterpark tahun 2020 atas bimbingan dari guru pembimbing dan pendamping. Terletak di geopark corner merupakan informasi tentang peta yang berada pada kawasan Ijen Geopark meliputi informasi lokasi seluruh site yang ada di kawasan Ijen geopark, termasuk lokasi sekolah.
Miniatur kawasan Ijen geopark memiliki warna berbeda tiap site sesuai dengan formasi geologi dan juga ketinggian yang berbeda pula.
Terbuat dari kertas bekas yang mengalami proses daur ulang (recycle) dengan campuran lem menjadi buburan kertas dan dibentuk sesuai peta dan ketinggian tempat.
Proses pembuatan melalui beberapa cara antara lain: 1) kertas dipotong kecil-kecil, 2) direndam selama 24 jam, 3) tiriskan dan campurkan dengan lem kayu, 4) bentuk buburan kertas menjadi peta timbul yang diharapkan. (Tim Waterpark, 2022
Spot yang berada dipojok timur sekolah berawal dari bekas tempat tinggal penjaga sekolah yang terbengkalai dan menjadi tempat yang nyaman bagi siswa yang ingin menghindari jam pelajaran yang kurang diminati. Dengan berbagai upaya dan minimnya dana yang dimiliki sekolah, bekas tempat tinggal ini dirombak menjadi rumah kreatif yang dapat melayani siswa untuk belajar dalam ketrampilan 5 C (Critical thinking, Communication, Collaboration, Creativity dan Character).
Spot ini terletak di taman depan pintu masuk SMPN 3 Banyuwangi merupakan spot yang asri sebagai tempat pembelajaran siswa pada semua mata pelajaran. Dikelilingi oleh keanekaragaman hayati yang bervariasi diantaranya tanaman endemik Ijen Purba (Cyathea atrox), bunga, tanaman produktif, Beringin (Ficus benjamina) yang sudah berumur puluhan tahun, kolam ikan dengan dilengkapi gemericiknya air mengalir sehingga sangat cocok bagi siswa belajar dalam mengeksplorasi kemampuan diri.
Spot berada di belakang sekolah seluas kurang lebih 280 m2, yang dibangun berawal dari lahan tidur bekas tempat sampah dan diolah menjadi lahan produktif sebagai edukasi menumbuhkan jiwa konservasi dan ekonomi kreatif terhadap siswa.
Agro garden merupakan salah satu penghasil Oksigen di sekolah. Hal tersebut disebabkan banyaknya tanaman yang tumbuh di lahan itu. Sejuknya lahan tersebut , membuat pembelajaran yang berlangsung di sekolah akan nyaman.
Lahan sebagai ajang berkarya bagi semua siswa atas bimbingan guru pendamping dalam hal ketrampilan proses penanaman, perawatan dan pemeliharaan terhadap tanaman sebagai bekal life skill.
SMPN 3 Banyuwangi berada di atas lahan 13. 904 m2, memiliki keanekaragaman hayati yang beranekaragam. Tanaman tumbuh tersebar di area ini sebagian sudah terbarcode dan dapat dipakai sebagai media pembelajaran bagi siswa.
Tanaman yang tumbuh diantaranya dari 1) paku-pakuan (Pteridophyta), 2) tumbuhan biji terbuka Pakis haji (Cycas rumphii), cemara, Melinjo (Gnetum genemon) 3) tumbuhan biji tertutup diantaranya palem-paleman, mangga, Filicium, Ketapang, Genitu, Sawo kecik, sawo manila, kamboja, Kelengkeng, jambu monyet, Maja, Jeruk, Nangka, Pepaya, pohon gebang, pohon jati, Mahoni, beringin, trembesi, dst, 4) Beraneka ragam bunga, 5) Anggrek.
Tanaman endemik Taman Nasional Alas Purwo juga dijumpai di sekolah yaitu sawo kecik (Manilkara kauki), begitupun tanaman endemic yang tumbuh di Kawasan Ijen yaitu Pakis purba (Cythea atrox).
Views: 25